spin

 

WHY STAYING RELEVANT ?

The IIA Indonesia National Conference is an opportunity to share new information and knowledge as well as best practices in the pursuit of excellence in internal auditing.

The IIA Indonesia National Conference 2023 will be held on site at Best Western Premier Panbil, Batam on August 30-31, 2023 where online session are available. The conference will be attended by approximately 800 people consisting of internal auditors, risk management and governance professionals, also company or organization leaders who have a great interest in upholding good governance. The theme of the 2023 National Conference is "Staying Relevant" because we need this conference to maintain our relevance as internal auditors, where the topic each year will be adjusted according to developments and needs at any time.

The conference will bring together leaders, practitioners, and experts in the field to discuss and exchange knowledge on topical issues that impact internal audit, risk, compliance, and governance professionals working in the public sector.

Join us and be inspired by new perspectives and connect with practitioners, industry leaders, and professionals at this conference.

OUR SPEAKERS

TOPIC ON TALK

Conference Program

Download Schedule
  • 13:30 - 17:00

    REGISTRATION

    Committee

  • 07:30 - 08:30

    REGISTRATION

    Committee

  • 08:30 - 09:00

    OPENING CEREMONY

    Committee

  • 09:00 - 09:15

    WELCOMING SPEECH

    Angela Simatupang, IIAP, CIA, CRMA / President IIA Indonesia

  • 09:15 - 09:30

    OPENING REMARKS

    One IIA - Building Trust Together

    Benito Ybarra, CIA, CISA, CFE, CCEP* / IIA Chairman of the Board

  • 09:30 - 10:00

    KEYNOTE SPEECH 1

    Sophia Isabella Wattimena, SE., Ak, CA, MBA / Chairman of the Audit Board concurrently Member of the Board of Commissioners of the Financial Services Authority

  • 10:30 - 12:00

    PANEL DISCUSSION 1

    Optimizing Internal Audit's Role in ESG (Environmental, Social, and Governance)

    ESG factors have gained prominence due to their impact on an organization's reputation, long-term sustainability, and financial performance. Internal audit must acknowledge the importance of ESG considerations and align its practices accordingly. Integrating ESG into audit processes ensures comprehensive risk identification, assessment, and mitigation.

    As organizations face increasing pressure to address sustainability and societal concerns, internal audit can play a crucial role in ensuring effective ESG performance and risk management. To optimize the internal audit function's contribution to ESG, organizations should invest in developing ESG expertise within the audit team. This involves training auditors on ESG concepts, regulations, reporting frameworks, and industry-specific sustainability practices. An informed and skilled internal audit team can effectively evaluate ESG risks and controls, provide valuable insights, and help drive meaningful change.
    Saat ini, ESG semakin mendapat perhatian penting, baik oleh para pimpinan maupun oleh pemangku kepentingan kunci dari organisasi. Komitmen atas peningkatan pengelolaan ESG secara berkelanjutan akan memberikan dampak signifikan bagi reputasi organisasi, serta keberlanjutan bisnis dan kinerja keuangan organisasi dalam jangka panjang.

    Dengan semakin besarnya tuntutan, kepada organisasi, untuk dapat mengelola isu dan memitigasi risiko terkait keberlanjutan dan lingkungan, audit internal memainkan peran penting dalam memastikan kinerja pengelolaan ESG yang efektif melalui pemberian asurans atas aspek tata kelola, dan pengelolaan risiko terkait.

    Audit internal juga dapat mengambil bagian dalam pengelolaan ESG yang lebih baik melalui peran, tugas, dan tanggungjawab audit internal lainnya yang dimandatkan. Mengintegrasikan pengelolaan ESG oleh Manajemen ke dalam perencanaan dan proses pelaksanaan audit internal akan memberikan asurans dan tambahan nilai atas pengelolaan ESG yang efektif dan komprehensif bagi organisasi.

    Untuk mengoptimalkan kontribusi fungsi audit internal terhadap pengelolaan ESG yang efektif, organisasi sebaiknya berinvestasi dalam pengembangan pengetahuan dan keahlian ESG pada fungsi audit internal. Hal ini mencakup pelatihan auditor mengenai konsep, peraturan, kerangka kerja pelaporan, dan praktik keberlanjutan yang spesifik untuk industri tertentu. Melalui investasi tersebut, audit internal akan dapat diharapkan untuk dapat memberikan wawasan dan membantu mendorong perubahan yang signifikan bagi pengelolaan ESG yang lebih baik secara berkelanjutan bagi organisasi.

    Freddy Lee / Chief Group Audit and Risk Advisory PT Astra International, Tbk

    Linda Chandrawati / Grup Environment Sustainability Governance (ESG), PT Bank Central Asia, Tbk

    Elvia R. Shauki, PhD, MBA, CA, BAcc. / Member of the Indonesian Task Force for Corporate Comprehensive Reporting, Institute of Indonesia Chartered of Accountants

  • 13:30 - 15:00

    CONCURRENT SESSION 1

    Business Strategy | Aligning Audit Priorities with Business Strategies

    Business Continuity Management | Highly Functional IA During Uncertain Situation

    Risk | Managing The Organization Third Party Risks

  • 15.30 - 17.00

    CONCURRENT SESSION 2

    Governance | Integrated GRC to Achieve Company’s Goal

    Ethics & IT | Ethical Dillemmas and Data Security

    Human Capital | Retaining Talents and Developing Leaders

  • 17:00

    CLOSING CONFERENCE DAY 1

  • 13:30 - 15:00

    CONCURRENT-1 | Business Strategy

    Aligning Audit Priorities with Business Strategies

    To effectively mitigate risks, improve operational efficiency, and drive value, internal audit functions must be closely aligned with the overarching goals and objectives of the business.

    Internal audit should have a deep understanding of the organization's business strategies, including its vision, mission, and strategic objectives. By aligning with the business strategy, audit priorities can be tailored to address the most critical risks and challenges that impact the achievement of strategic goals.

    An effective way to align audit priorities with business strategies is through comprehensive risk assessments. This risk-based approach ensures that audit activities are aligned with the business's risk appetite and strategic priorities.
    Untuk dapat memitigasi risiko secara efektif, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong nilai, fungsi audit internal harus diselaraskan dengan tujuan dan sasaran strategis organisasi secara menyeluruh.

    Audit internal harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang strategi bisnis organisasi, termasuk visi, misi, sasaran, dan tujuan strategis. Dengan menyelaraskan strategi bisnis, prioritas audit dapat disesuaikan untuk mengatasi risiko dan tantangan paling signifikan yang berdampak pada pencapaian tujuan strategis organisasi.

    Cara efektif untuk menyelaraskan prioritas audit dengan strategi bisnis adalah melalui penilaian risiko yang komprehensif. Pendekatan berbasis risiko ini memastikan bahwa aktivitas audit selaras dengan selera risiko bisnis dan prioritas strategis.

    Lam Kai Seng / Head of Fraud Risk Management and Analytics, Standard Chartered Bank

    Craig Young / Group Chief Internal Auditor, Singapore Telecommunications Limited

  • 15.30 - 17.00

    CONCURRENT-2 | Governance

    Integrated GRC to Achieve Company’s Goal

    In today's complex and dynamic business environment, organizations face numerous risks that can hinder their ability to achieve strategic objectives. By adopting an integrated approach to governance, risk management, and control, organizations can enhance decision-making, strengthen accountability, and drive sustainable success.

    The integration of governance, risk management, and control is essential for organizations to effectively achieve their goals. By aligning these elements with strategic objectives, embedding risk management in decision-making, establishing effective governance structures, implementing robust risk management processes, enhancing control activities, and promoting a culture of continuous monitoring and improvement, organizations can proactively address risks, strengthen accountability, and drive sustainable success.

    An integrated approach enables organizations to navigate uncertainties, capitalize on opportunities, and achieve their desired outcomes.
    Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis saat ini, organisasi menghadapi banyak risiko yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai tujuan strategis.

    Dengan mengadopsi pendekatan terintegrasi pada tata kelola, manajemen risiko, dan kontrol, organisasi dapat meningkatkan pengambilan keputusan, memperkuat akuntabilitas, dan mendorong kesuksesan yang berkelanjutan.

    Pengintegrasian tata kelola, manajemen risiko, dan kontrol sangat penting bagi organisasi untuk dapat mencapai tujuan mereka secara efektif. Dengan menyelaraskan elemen-elemen tersebut dengan tujuan strategis, menanamkan manajemen risiko dalam pengambilan keputusan, membangun struktur tata kelola yang efektif, menerapkan proses manajemen risiko yang kuat, meningkatkan aktivitas pengendalian, dan mempromosikan budaya pemantauan dan peningkatan berkelanjutan, organisasi dapat secara proaktif menangani risiko, memperkuat akuntabilitas, dan mendorong kesuksesan yang berkelanjutan.

    Pendekatan terintegrasi atas tata kelola, manajemen risiko, dan kontrol akan memungkinkan organisasi untuk menavigasi ketidakpastian, memanfaatkan peluang, dan mencapai hasil yang diinginkan.

    Dewi Sukmawati / Chief Audit Executive, MIND ID

    Wirianto Wong / Chief of Corporate Internal Audit, Anti Fraud, & Risk Management, Triputra Group

  • 13:30 - 15:00

    CONCURRENT-1 | Business Continuity Management

    Highly Functional IA During Uncertain Situation

    Uncertainty, such as economic downturns, geopolitical instability, or global crises, introduces unique challenges and risks for organizations. In such times, a strong internal audit function is crucial for providing assurance, identifying emerging risks, and supporting effective decision-making.

    During uncertain situations, internal audit should prioritize agility and flexibility in its operations. This involves quickly adapting audit plans and resource allocation to address emerging risks and changing business priorities.

    By prioritizing agility, proactive risk identification, scenario planning, enhanced communication and collaboration, technology adoption, continuous professional development, and promoting a risk-aware culture, internal audit can provide valuable assurance, support strategic decision-making, and contribute to the organization's resilience and long-term success in times of uncertainty.
    Ketidakpastian, seperti menurunnya perekonomian, ketidakstabilan geopolitik, atau krisis global, menghadirkan tantangan dan risiko unik bagi organisasi. Pada saat seperti itu, fungsi audit internal yang kuat sangat penting untuk memberikan asurans, mengelola risiko yang muncul, dan mendukung pengambilan keputusan yang efektif.

    Dalam situasi yang tidak pasti, audit internal harus mengutamakan ketangkasan dan fleksibilitas dalam operasinya. Ini melibatkan penyesuaian rencana audit dan alokasi sumber daya dengan cepat untuk mengatasi risiko yang muncul dan mengubah prioritas bisnis.

    Dengan memprioritaskan ketangkasan, identifikasi risiko secara proaktif, perencanaan skenario, peningkatan komunikasi dan kolaborasi, adopsi teknologi, pengembangan profesional berkelanjutan, dan mempromosikan budaya sadar risiko, audit internal dapat memberikan kontribusi yang berharga, mendukung pengambilan keputusan strategis, dan berkontribusi pada keberlangsungan dan kesuksesan jangka panjang organisasi disaat terjadinya ketidakpastian.

    Ernie Widianty Rahardjo / Internal Audit Division Head PT MRT Jakarta

    Hanxiang Low, CRMA, CFE, CAMS, CCEP-I / Senior Manager Internal Audit, SMRT Corporation Ltd.

  • 15:30 - 17:00

    CONCURRENT-2 | Human Capital

    Retaining Talents and Developing Leaders

    Developing strong leaders is crucial for driving innovation, fostering a positive work culture, and achieving strategic objectives of organization. Nowadays, in a very competitive business landscape, it is important to attract and retaining top talents in order to achieve sustainable success.

    A positive work environment is key to retaining talented employees and nurturing leadership potential. Organizations should focus on fostering a culture of trust, collaboration, and open communication.

    Organizations must also provide competitive compensation and benefits packages. Investing in promising talents means also taking care of the learning dan development opportunities for employees.

    By identifying high-potential individuals and developing tailored development plans for them, organizations can proactively groom future leaders and implementing succession planning.
    Menciptakan pemimpin yang kuat sangat penting bagi organisasi untuk mendorong inovasi, mendorong budaya kerja yang positif, dan mencapai tujuan strategis organisasi. Saat ini, dalam lanskap bisnis yang sangat kompetitif, penting untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

    Lingkungan kerja yang positif adalah kunci untuk mempertahankan karyawan berbakat dan memelihara potensi kepemimpinan. Organisasi harus fokus pada pengembangan budaya kepercayaan, kolaborasi, dan komunikasi terbuka.

    Organisasi juga harus menyediakan paket kompensasi dan tunjangan yang kompetitif. Berinvestasi pada talenta yang menjanjikan berarti juga memperhatikan kesempatan belajar dan pengembangan bagi karyawan.

    Dengan mengidentifikasi individu berpotensi tinggi dan mengembangkan rencana pengembangan yang disesuaikan untuk mereka, organisasi dapat secara proaktif mempersiapkan pemimpin masa depan dan menerapkan perencanaan suksesi.

    Agus Murdiyatno, CIA / Chief Audit Executive, PT Pertamina (Persero)

    Antonius Gunadi, CIA / Chief Audit Executive PT CIMB Niaga Tbk

  • 13:30 - 15:00

    CONCURRENT-1 | Risk

    Managing The Organization Third Party Risks

    As organizations increasingly rely on external vendors, suppliers, and partners, they face heightened exposure to third-party risks. Internal audit plays a vital role in identifying, assessing, and mitigating these risks to safeguard the organization's reputation, assets, and operations.

    Third-party relationships introduce a range of risks, including reputational damage, data breaches, regulatory compliance failures, and operational disruptions. Internal audit must acknowledge the significance of third-party risk management and ensure it is integrated into the organization's risk management framework.

    Internal audit should collaborate with key stakeholders to establish a robust third-party risk management framework that encompass policies, procedures, and guidelines for assessing, onboarding, monitoring, and terminating third-party relationships.

    Furthermore, internal audit should conduct comprehensive risk assessments of existing and potential third-party relationships, conduct monitoring and evaluation, and providing training and awareness to educate employees and stakeholders about third-party risks and the importance of their proactive management.
    Dengan semakin bergantungnya organisasi pada vendor, pemasok, dan mitra eksternal, semakin tinggi pula paparan risiko pihak ketiga pada organisasi. Audit internal memainkan peran penting dalam pengelolaan risiko ini, melalui fungsi asurans dan konsultasi yang dijalankan, untuk dapat melindungi reputasi, aset, dan operasi organisasi.

    Hubungan pihak ketiga menimbulkan berbagai risiko, termasuk kerusakan reputasi, pelanggaran data, ketidakkepatuhan terhadap peraturan, dan gangguan operasional. Audit internal harus menyadari pentingnya pengelolaan risiko pihak ketiga dan memastikannya terintegrasi ke dalam kerangka manajemen risiko organisasi.

    Audit internal harus berkolaborasi dengan pemangku kepentingan utama untuk membangun kerangka kerja manajemen risiko pihak ketiga yang kuat yang mencakup kebijakan, prosedur, dan panduan untuk menilai, menerapkan, memantau, dan mengakhiri hubungan pihak ketiga.

    Selain itu, audit internal juga sebaiknya melakukan penilaian risiko yang komprehensif terhadap hubungan pihak ketiga yang saat ini ada dan potensial, melakukan pemantauan dan evaluasi, serta memberikan pelatihan dan kesadaran untuk mendidik karyawan dan pemangku kepentingan tentang risiko pihak ketiga dan pentingnya pengelolaan yang proaktif untuk dilakukan.

    Reza Pahlevi / Department Head Digital Risk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk

    Dwijatno Judiharto, CIA / Senior Manager Consulting and Risk Management SKK Migas

  • 15.30 - 17.00

    CONCURRENT-2 | Ethics & ITy

    Ethical Dilemmas and Data Security

    Currently, organizations increasingly rely on digital systems and handle vast amounts of sensitive data. Ensuring data security and addressing ethical dilemmas have become very important for those who work in audit field.

    Data security is a fundamental aspect of conducting audits. Internal auditors must prioritize the protection of sensitive and confidential information throughout the audit process. This involves implementing robust security measures, such as access controls, encryption, and secure storage, to prevent unauthorized access, data breaches, and information leaks.

    Internal auditors also have to ensure the data security and upholding ethical standards to maintain the integrity and trustworthiness of the audit process to enhance the overall value and effectiveness of audit engagement.
    Saat ini, organisasi semakin mengandalkan sistem digital dan menangani data sensitif yang masif. Memastikan keamanan data dan mengatasi dilema etika menjadi sangat penting bagi mereka yang bekerja di bidang audit internal.

    Keamanan data adalah aspek mendasar dalam pelaksanaan audit internal. Auditor internal harus memprioritaskan perlindungan informasi sensitif dan rahasia selama proses audit. Hal ini melibatkan penerapan langkah-langkah keamanan yang kuat, seperti kontrol akses, enkripsi, dan penyimpanan aman, untuk mencegah akses tidak sah, pelanggaran data, dan kebocoran informasi.

    Auditor internal juga harus memastikan keamanan data dan menegakkan standar etika untuk menjaga integritas dan kepercayaan proses audit untuk meningkatkan nilai keseluruhan dan efektivitas pelaksanaan penugasan audit yang dilakukan.

    Agustinus Nicholas Tobing, CIA, CRMA / Security Assurance Country Lead & CISO, AWS Indonesia

    Teodorus Andrew Taslim / Vice President Internal Audit PT Global Digital Niaga, Tbk (Blibli)

  • 18:30 - 21:30

    Gala Dinner

    Ballroom, Best Western Premier

    (+) Awarding Session IIA Certification


    Special Performance: Dudy Oris (eks Yovie & Nuno)

  • 07.30 - 08.30

    REGISTRATION

    Committee

  • 08.30 - 10.00

    PANEL DISCUSSION 2

    Empowering Public Sectors' IA to Strengthen Organization

    Internal auditors play a vital role in promoting transparency, accountability, and efficiency within public sector entities. By providing them with the necessary authority, resources, and support, organizations can enhance their effectiveness in identifying risks, improving internal controls, and driving overall organizational performance.

    Organizations should ensure that internal auditors have the authority to access relevant information, interview personnel, and perform their duties without undue interference. Additionally, establishing reporting lines that provide direct access to senior management and the governing body enhances their independence and strengthens their ability to carry out their responsibilities objectively.

    A risk-based approach is essential for internal auditors to prioritize their efforts and focus on areas of highest impact. Organizations should encourage internal auditors to adopt a risk-based mindset and align their audit plans with strategic objectives and emerging risks. This enables internal auditors to provide valuable insights, identify control weaknesses, and recommend improvements to mitigate risks and strengthen the organization.
    Auditor internal memainkan peran penting dalam mempromosikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam entitas sektor publik. Dengan memberi mereka otoritas, sumber daya, dan dukungan yang diperlukan, organisasi dapat meningkatkan efektivitasnya dalam mengidentifikasi risiko, meningkatkan pengendalian internal, dan mendorong kinerja organisasi secara keseluruhan.

    Organisasi harus memastikan bahwa auditor internal memiliki wewenang untuk mengakses informasi yang relevan, mewawancarai personel, dan melaksanakan tugasnya tanpa campur tangan yang tidak semestinya. Selain itu, membangun jalur pelaporan yang menyediakan akses langsung ke manajemen senior dan badan pengelola meningkatkan independensi mereka dan memperkuat kemampuan mereka untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara objektif.

    Pendekatan berbasis risiko sangat penting bagi auditor internal untuk memprioritaskan upaya mereka dan fokus pada area dengan dampak tertinggi. Organisasi harus mendorong auditor internal untuk mengadopsi pola pikir berbasis risiko dan menyelaraskan rencana audit mereka dengan tujuan strategis dan risiko yang muncul.

    Hal ini memungkinkan auditor internal untuk memberikan wawasan yang berharga, mengidentifikasi kelemahan pengendalian, dan merekomendasikan perbaikan untuk memitigasi risiko terkait dan memperkuat organisasi.

    Awan Nurmawan Nuh, S.E., Ak., M.B.T / Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan RI

    Agustina Arumsari, Ak., M.H., CFE., CFrA., CA., QIA., CGCAE., CIAE., CRP / Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosisasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia

    Drs. Setyanta Nugraha, M.M., QGIA., CGCAE / Auditor Utama Sekretaris Jenderal DPR RI

  • 10.20 - 11.10

    PARTNER SESSION 1

    How Internal Auditors can Transform into Innovative Audit Leaders

    TBN

  • 11.10 - 12.15

    PANEL DISCUSSION 3

    Fraud Risks Management Perception and Implementation

    Fraud poses significant risks to businesses, including financial loss, reputational damage, and legal consequences. Effective fraud risk management involves understanding the perception of fraud risks, implementing preventive measures, and developing a robust response framework.

    Perception and implementation of fraud risk management are critical for organizations to mitigate fraud risks effectively. By enhancing awareness and understanding, conducting risk assessments, implementing preventive controls, strengthening detection mechanisms, developing a response framework, encouraging reporting and whistleblowing, and continuously monitoring and improving practices, organizations can enhance their ability to detect, prevent, and respond to fraud incidents.

    A robust fraud risk management framework instills confidence, protects the organization's reputation, and safeguards financial and operational stability. In this panel it will also discuss the result of IIA National Survey in collaboration with ACFE that was conducted in 2022.
    Tindak kecurangan menimbulkan risiko yang signifikan bagi bisnis, termasuk kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan konsekuensi hukum. Pengelolaan risiko kecurangan yang efektif melibatkan pemahaman tentang persepsi risiko kecurangan, penerapan langkah-langkah pencegahan, dan pengembangan kerangka respons yang kuat saat terjadinya tindak kecurangan tersebut.

    Persepsi dan penerapan pengelolaan risiko kecurangan (fraud risk management) sangat penting bagi organisasi untuk dapat memitigasi risiko kecurangan secara efektif. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman, melakukan penilaian risiko, menerapkan kontrol preventif, memperkuat mekanisme deteksi, mengembangkan kerangka kerja untuk merespon, mendorong pelaporan dan pelaporan pelanggaran, serta terus memantau dan meningkatkan praktik, organisasi dapat meningkatkan kemampuannya untuk mendeteksi, mencegah, dan menanggapi saat insiden tindak kecurangan terjadi.

    Kerangka kerja pengelolaan risiko kecurangan yang kuat akan menanamkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan, melindungi reputasi, dan menjaga keberlanjutan keuangan dan operasional organisasi.

    Pada panel ini juga akan dibahas hasil Survei Nasional IIA bekerja sama dengan ACFE yang dilakukan pada tahun 2022.

    Irjen. Pol. (Purn.) Prof. Dr. Eko Indra Heri, M.M., IIAP / Pengawas Internal, SKK Migas

    Dr. Jan S Maringka, SH, MSi, CGCAE / Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian

  • 14.00 - 14.30

    PARTNER SESSION 2

    Rise to the Challenge to Level Up IA Function

    TBN /

  • 14:35-16:00

    PANEL DISCUSSION 4

    Artificial Intelligence in Audit

    Artificial Intelligence (AI) technologies offer significant opportunities for enhancing the efficiency, effectiveness, and value of internal audit processes. By leveraging AI, internal audit teams can automate routine tasks, analyze vast amounts of data, and gain valuable insights to support decision-making and risk management.

    Using AI tools internal auditors can gain deeper insights, identify potential risks, and uncover areas for process improvement. By integrating AI tools with organizational systems and data sources, internal audit teams can also continuously monitor transactions, controls, and compliance indicators.

    This proactive approach allows for early identification of issues and timely intervention, reducing the potential impact of risks and improving overall risk management.

    By implementing new technologies, internal auditor and the organizations should carefully consider several factors include data privacy and security, ethical considerations, governance frameworks, and regulatory compliance.
    Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) menawarkan peluang signifikan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan nilai pada pelaksanaan aktivitas audit internal. Dengan memanfaatkan AI, tim audit internal dapat mengotomatiskan tugas rutin, menganalisis data dalam jumlah besar, dan mendapatkan wawasan bernilai untuk mendukung pengelolaan risiko dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

    Dengan menggunakan AI, auditor internal dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam, mengidentifikasi potensi risiko, dan mengungkap area untuk peningkatan proses. Dengan mengintegrasikan AI dengan sistem organisasi dan sumber data, tim audit internal juga dapat terus menerus melakukan pemantauan pada transaksi, kontrol, dan indikator kepatuhan.

    Pendekatan proaktif atas penggunaan AI, akan memungkinkan dilakukannya identifikasi awal atas masalah dan pelaksanaan intervensi secara tepat waktu, mengurangi potensi dampak risiko dan pada akhirnya akan meningkatkan pengeloaan risiko secara keseluruhan.

    Saat menerapkan perkembangan teknologi terbaru, auditor internal dan organisasi harus lebih berhati-hati saat mengambil keputusan dan secara komprehensif mempertimbangkan beberapa faktor kritikal, diantaranya: privasi dan keamanan data, pertimbangan etis, kerangka tata kelola, dan kepatuhan terhadap peraturan.

    Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM / Co Founder and Chairperson, Indonesia AI Society

    Kemal Alfadin / Technology Consulting Partner - RSM Indonesia

  • 16:30 - 17:20

    INSPIRATIONAL SESSION

    Act With Integrity

    Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M / Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)

  • 16.45

    END OF CONFERENCE

  • 09:00 - 11:30

    LOKAKARYA

    Baku Tak Mesti Kaku - Penulisan Hasil Laporan Audit

    Ivan Razela Lanin atau akrab dikenal Ivan Lanin merupakan seorang pakar internet Indonesia. Beliau dikenal sebagai aktivis yang menganjurkan penggunaan bahasa Indonesia baku serta memperkenalkan padanan Indonesia dari istilah-istilah asing di beberapa situs web, seperti Facebook dan Twitter.

    Beliau memiliki beberapa keahlian, antara lain: Bahasa Indonesia dan Komunikasi Bisnis, Tata Kelola dan Manajemen Risiko, Manajemen Mutu dan Proses Bisnis Teknologi Informasi. Ada begitu banyak sertifikasi yang beliau miliki, salah satunya Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Beliau juga memiliki beberapa afiliasi, salah satunya dipercayakan sebagai Anggota Tim Dewan Pertimbangan Istilah Badan Bahasa. Tidak hanya itu, beliau juga sudah menghasilkan beberapa Buku inspiratif pada bidangnya, salah satunya Yang terkenal adalah Recehan Bahasa: Baku Tak Mesti Kaku.

    Adapun penghargaan yang beliau miliki yaitu sebagai Peneroka Bahasa Indonesia Daring. Saat ini, beliau aktif bekerja sebagai Direktur Kapitulis dan Direktur Utama Narabahasa.

    Ivan Lanin / Direktur Utama Narabahasa

Registration

ONSITE PROGRAM - 16 CPE

6500K Rp.

ACTIVE MEMBER

 
registrasi
8000K Rp.

NON-MEMBER

 
registrasi
4000K Rp.

S-1 STUDENTS /
FULL-TIME LECTURES

registrasi
6000K Rp.

GROUP

(min. 4 IIA Members)
registrasi

ONLINE PROGRAM - 12 CPE
( Plenary Only )

4500K Rp.

ACTIVE MEMBER

 
registrasi
5500K Rp.

NON-MEMBER

 
registrasi

Photos Album